Tampilkan postingan dengan label Halaman 6 Edisi 15. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Halaman 6 Edisi 15. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Maret 2010

DAK SDN 2 Petunang Tepat Waktu



MUSIRAWAS, MS
PELAKSANAAN Dana Alokasi Khusus di SDN 2 Petungang, Tuahneger, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, tepat waktu. Hal itu diungkapkan guru di sekolah itu, Choiri Hasan, Kamis (11/2). “Pekerjaan dimulai Bulan oktober 2009 dan mseti selesai 31 januari 2009,’ kata Choiri Hasan. “Namun sebelum tanggal yang ditentukan, semua pekerjaan sudah selesai.”
Kegiatan DAK sebesar Rp 321 juta, kata Choiri Hasan meliputi Rehab 4 lokal, rehab WC, bangun baru ruang UKS, 117 set Meubeleir, 4 meja guru dan 1 lemari UKS. “Didalam kegiatan itu banyak sekali yang dilibatkan, seperti Ketua komite Leo Arizona, Kepala desa, Kepala Dusun,” terangnya.
Dilanjutkan, menurut RAB, rehab bangunan tersebut menggunakan bahan material seperti, pondasi harus pakai batu, Besi Krakatau Stil, ukuran besi 4 dan 6, kayu kelas II. Semua sudah sesuai RAB. Hanya saja untuk kayu, karena sulit didapat, akhirnya diganti dengan kayu Petai Belalang dan kayu Sage. “Tidak lama lagi BPKP akan dating memeriksa,” katanya. (Amsul Efendi/Nasrullah)

Harapkan Pemerataan Pembangunan

MUSIRAWAS, MS
TOKOH masyarakat Lubukmas, Rawasulu, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, Hata, berharap ada pemerataan pembangunan dari pemerintah. Menurutnya, sekian tahun desanya seakan tersisih dan tidak mendapat porsi pembangunan yang memadai, padahal infrastruktur di desanya sangat memerlukan perbaikan.
Seperti ruang belajar SD setempat, kata Hata, perlu ada penambahan. Selama ini siswa kelas 1 sampai kelas 6 memakai dua lokal ruang belajar, sehingga terpaksa bergantian sekolah pagi dan sore. Selain itu, untuk mendukung Program Musirawas Darusalam, Hata juga meminta di desanya agar dibangun sekolah madrasah untuk anak-anak belajar agama. “Gedung yang lama sudah tidak layak pakai lagi,” kata Hata.
Kepala Desa Lubukmas, Amrol, juga berharap perhatian pemerintah membangun desanya, terutama menyangkut fasilitas pendidikan. “Kondisi sekolah kami sudah 80 persen rusak,” katanya. (Arpandi)

SDN Sosokan Kurang Lokal

MUSIRAWAS, MS
SDN Sosokan butuh penambahan lokal dan guru. Menurut Kepala Sekolah Zaidan, saat ini 200 siswa hanya ditampung oleh 3 lokal, dan diajar oleh 1 orang guru PNS dibantu 10 guru honor. (Arpandi)

Pengelolaan DAK Pendidikan Dinilai Belum Maksimal

MUSIRAWAS, MS
PENGELOLAAN Dana Alokasi Khusus (DAK) pada bidang pendidikan yang dilakukan daerah masih belum maksimal hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran pihak pengelola DAK dengan ketatnya sistem pengawasan dana tersebut.

“ Kekhawatiran ini ditunjukan oleh para kepala sekolah, sehingga mereka tidak berani mengelola dana sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan,” kata kepala dinas pendidikan Musi Rawas, Edi Iswanto, kepada wartawan, belum lama ini.

Edi menambahkan pihaknya meminta kepada pemerintah melalui DPR RI untuk dapat mengalihkan pengelolaan pembangunan dengan menggunakan dana DAK ini kepada pihak rekanan. Dilanjutkanya, tidak maksimalnya pengelolaan dana ini oleh pihak sekolah dikarenakan juga karena kepala sekolah minim pengertian mengenai pekerjaan teknis dalam hal pengelolaan dana DAK ini.

Ketatnya pengawasan pengelolaan dana DAK ini baik Dari BPK, KPK dan aparat hukum lainya serta LSM menyebabkan pihak sekolah yang mengelola dana tersebut menjadi takut. Kekhwatiran ini berimbas pada banyaknya pegawai yang tidak mau diangkat menjadi kepala sekolah karena tidak berani untuk mengelola dana DAK. Untuk itu persmasalahan ini patut menjadi perhatian dari DPR RI karena hal ini dapat menghambat peningkatan kualitas pendidikan di kabupaten Musi Rawas.

Ketua fraksi PKS DPR RI Mustofa Khamal beerkunjung ke Musirawas belum lama ini menuturkan, sebenarnya daerah tidak Perlu khawatir dalam pengelolaan dana DAK ini hendaknya pengelolaannya dapat lebih maksimal walaupun pengawasan dana ini cukup ketat.

“Dalam Pengelolaan dana ini tidak perlu ada ketakutan asal dikelola sesuai aturan dan ketentuan hukum yang ada,” katanya.

Dilanjutkannya, besarnya dana stimulan yang di keluarkan pemerintah yang akan masuk dalam pembahasan APBN perubahan ini hendakanya dapat dimaksimalkan oleh daerah untuk dapat menyerap dana tersebut.

Sementara itu Penggiat dan Pemerhati Pembangunan Musi Rawas, Herman Sawiran menilai kekhawatiran daerah atau pihak diknas terhadap ketatnya pengelolaan dana DAK tidak beralasan, karena memang setiap dana yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah uang negara yang harus diawasi pengelolaanya. Bukan hanya dana DAK tetapi apapun bentuk dana yang bersumber dari kas negara harus mendapat pengawasan yang ketat hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan dalam penggunaan uang negara.

“Apabila dikelola dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang ada, mengapa harus takut dengan pengawasan yang ketat inilah wujud akuntabilitas yang baik dalam mengelola uang negara,” tandasnya (Nurul Ilmi)

Atap SDN Wonokerto Bocor

MUSIRAWAS, MS
.SEDIKITNYA ada lima titik atap SDN Wonokerto, tugumulyo, kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, mengalami kebocoran. Di musim hujan, air hujan menetes ke kelas dan mengganggu aktifitas belajar. Demikian diungkapkan Kepala SDN Wonokerto, Emmy, Kamis (18/2). Selain itu, Emmy juga mengeluhkan kondisi 2 wc di sekolahnya. Air dari tempat penampungan limbah, kata Emmy sering meluap dan menyebabkan wc menjadi becek.
Dalam kesempatan itu, Emmy mengungkapkan sekolahnya juga kekurangan meubeleir, seperti bangku dan lemari, dan juga perlu pembangunan musholla. “Semua itu sudah kami ajukan ke Dinas Pendidikan, baik secara lisan dan tertulis. Namun sekarang belum ada realisasinya,’ kata Emmy. “Saya berharap agar yang menjadi kebutuhan sekolah ini ditanggapi.” (Amsul Efendi)

SMPN 3 Sarolangun Sekolah Favorit

SAROLANGUN, MS
SEBAGAI sekolah tertua di Kecamatan Singkut, sarolangun, Provinsi Jambi, SMPN 3 Sarolangun, sangat berjasa bagi masyarakat setempat dalam menyekolahkan anaknya. Seperti diungkapkan walimurid M Yusuf, dari mulai dirinya sampai ketiga anaknya semuanya sekolah di SMPN 3.
Kepala SMPN 3 Ajihudin, mengatakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, semua personil sekolah mempunyai tanggung jawab untuk memajukan sekolah. Selain itu, kepada walimurid, kepala sekolah juga berharap untuk mendidik lagi anak-anak mereka di rumah, mengingat pendidikan yang didapat di sekolah hanya terbatas jam pelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sarolangun, H Hefni Zen, mengaku bangga atas prestasi SMPN 3, sehingga menjadi sekolah favorit dan mendapat kepercayaan dari masyarakat setempat untuk mencerdaskan generasi bangsa. “Harapan kami sekolah tersebut dapat menjadi sekolah terpercaya di tingkat nasional,” kata Hefni Zen. (Arpandi)

Warga Sungaicinau Dambakan Gedung Sekolah

MUSIRAWAS, MS
WARGA Dusun Sungaicinau, Kelurahan Muarakulam, Ulurawas, kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, berharap ke Pemkab setempat untuk membangun gedung SD di dusunnya. Hal itu disampaikan tokoh masyarakat, Lukman. Selama ini, kata Lukman, anak-anak belajar di gedung reyot dan tidak layak pakai, yang dibangun pada tahun 1991 lalu. Kepala SDN Sosokan, Asim Murni juga mengharapkan hal yang sama dengan Lukman.
Sementara KUPT Pendidikan Ulurawas, Zairin, membenarkan tempat sekolah di Dusun Sungaicinau memakai gubuk seadanya. Bangunan tersebut di pakai oleh warga setempat demi menghindarkan anak-anak yang tinggal di sana tidak putus sekolah. Menurutnya, minat belajar anak-anak di sana sangat tinggi.
Sedangkan Camat Ulurawas H Daud, mengungkapkan akan terus memperjuangkan kebutuhan masyarakat terutama menyangkut masalah pendidikan. (Arpandi)

© 2008 Por *Templates para Você*